Senin, 22 April 2013

Belom Ado Jodolnyo

Ini bukan cerita putri tidur yang dibangunkan oleh pangeran tampan dengan ciuman hangat. Tapi cerita mengenai bangkitnya sang pangeran dari mati surinya, bukan pula dengan kecupan manis tuan putri. Melainkan dengan tamparan keras, dan sangat sakit. Jelas membangunkannya, karena kerajaan meraka telah hancur...




"Ekonomi adalah ilmu kualitatif, bukan kuantitatif, dan karenya tidak tunduk pada kalkulasi matematika."
-J.B. Say-

"Jurusan Ekonomi melahirkan generasi sarjana idiot, yang cerdas dalam matematika esoterik tetapi tidak tahu apa-apa tentang kehidupan ekonomi nyata."
-Robert Kurtner-

"Metode matematika harus ditolak bukan hanya karena ia gersang. Metode itu sepenuhnya jahat, berawal dari asumsi yang keliru dan menghasilkan kesimpulan yang salah... Ekonomi kuantitatif itu tidak ada."
-Ludwig von Mises-




IP 3.55 bagiku sampah. Maaf saja, mungkin terdengar sombong tapi memang begitu adanya. Ketika aku memperolehnya hanya dengan 30% kemampuan asliku, maka aku berani mengatakannya. Tidak ada tantangan di Medan, karena itu motivasiku perlahan tergerus. Tidak ada pesaing, membosankan.

Kata-kata di atas merupakan jawaban untuk nilai Matematika Ekonomiku yang dapat 'D'. Namun aku hanya tersenyum ketika melihat orang dengan IP di atasku, bangga. Padahal mereka dangkal. Aku tertawa karena aku lebih dari mereka, makanya aku diam-diam saja. Seperti ahli-ahli ekonomi di atas mengatakannya, mungkin terdengar aneh ketika bukti empiris menjadi keabsahan untuk suatu ilmu pengetahuan.

Tentuk tidak, mereka mengabaikannya. Seperti aku yang mengabaikan nilai palsu itu, bukan kemampuanku yang sebenarnya. Bahkan IP 4,01 bahkan terlalu sempit untuk mengukur kemampuan seorang, apalagi untuk si jenius.

"Orang yang mengatakan orang lain sombong, punya kesombongan yang lebih di dalam dirinya.."
-C. Lewis-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar